Rabu, 15 April 2015

KEJUTAN (LAGI)

 Kejutan...siapa yang tidak suka dengan kejutan terlebih yang menyenangkan. Pun seperti itu denganku, ketika Allah selalu memberikan kejutan sejak akhir tahun lalu. Hingga tak jarang bening meluruh saat sadar kejutan ini adalah jawaban dari segala tanya dan do'aku.

#Kejutan_Pertama

 Dulu, seorang sahabat selalu berkata tentang "Pencairan" dalam bersikap yang tanpa sadar mengikis perlahan batas antara pria dan wanita. Entah apa yang dia maksud dengan "terlalu mencair", aku gagal paham pun enggan bertanya panjang. Meski, kata-kata itu terus menerus mengendap dalam alam bawah sadar...berharap untuk segera diberikan sedikit penjelasan.

 Hingga tahun pun berganti dan tak ku dengar sedikit pun kabar dari sahabatku itu lagi (Ahh...semoga dia selalu bahagia dengan keluarga barunya). Allah akhirnya menjawab kegundahanku selama ini dari sebuah materi yang disampaikan ustadzahku sore itu. Sebuah nasehat yang membuatku tertunduk dalam, menahan malu atas kesalahan masa lalu. "Tamayyu' atau pencairan..." ucap ustadzah membuat sebuah memori lama kembali muncul. 

 Ya...kita kadang nggak sadar, sedang berbicara dengan lawan jenis tanpa batasan, karena terlalu asyik bercanda hingga lupa kontrol. Biasanya akan berlanjut muncul virus merah jambu. Bukannya nggak boleh jatuh cinta, boleh banget karena itu adalah fitrah manusia. Namun, tentu jangan sampai virus jatuh cinta itu membuat kita lupa bahwa ada batasan yang harus dijaga hingga kata "Sah" terucap saat akad nikah. Benar...dulu aku dan sahabatku itu pernah salah, kami telah terjebak oleh virus tamayyu' yang menghancurkan semuanya. Berawal dari teman, berlanjut saling bercerita bahkan seringkali tertawa hingga akhirnya sadar bahwa "Pencairan" ini terlalu sakit rasanya. Mengorbankan persahabatan yang telah terjalin lama.

 dear...sahabat. Kini aku paham mengapa kau menjauh dulu. Kau tengah menyelamatkan diri dan aku, menyelamatkan hati agar tetap terjaga bersih. Bukannya tak sayang, hanya takut akan dosa yang kelak kan dipertanggungjawabkan. Apalagi kini tlah kusaksikan sebuah skenario indah Illahi, bahwa kau bukanlah dia yang selama ini kunanti...ah sungguh jika dulu tak kita sudahi, mungkin pencairan ini akan lebih sakit lagi.

 Ya Rabb...bantu aku agar mampu menjaga hati hingga dia yang Kau tuliskan datang menjemput dan menyudahi penantian panjang ini.

***
#Kejutan_Kedua

 Sejak berteman dengan para mahasiswa yang super aktif, timbul sebersit sesal di hati. Beruntung sekali mereka yang memanfaatkan masa mudanya dengan melakukan banyak kegiatan positif. Berdakwah, berorganisasi, menjalankan hobi tanpa melupakan prestasi akademiknya. Beruntungnya mereka yang masih punya banyak energi untuk wujudkan mimpi. 

Ah...apakabar aku dulu? 

 Sungguh miris karena minim prestasi. Pun kuliah hanya dijadikan rutinitas tanpa ada semangat yang menyertai. Semua karena ego diri, sebagai bentuk protes karena tak diijinkan memilih Fakultas yang telah lama menjadi mimpi. 

 Namun, sekali lagi Allah memberikanku kejutan. Ditengah rasa sesal tlah sia-siakan masa muda dengan menjalani hidup super biasa-biasa saja...tanpa mimpi, tanpa ambisi. Allah memberiku peluang untuk menebus sesal masa silam.

 Seorang teman memberikan tawaran menggiyurkan...ikut menyumbangkan tulisan di sebuah majalah dakwah yang baru dirintis. Memang ini bukan majalah skala nasional, pun peranku hanya mencatat materi kajian bulanan untuk dimuat di majalah edisi bulan mendatang, kisah inspirasi dan membuat beberapa pertanyaan untuk rubrik tanya jawab ustadzah. Namun, lagi-lagi benar apa yang orang katakan bahwa bahagia itu sederhana...ya sesederhana itu, bahagia ketika mendapatkan kesempatan bergabung dengan orang-orang penuh semangat seperti mereka. Membuatku kembali berani bermimpi.

Hey...apakah aku bilang diminta menulis untuk majalah? 
Baru aku sadar, ini wujud dari mimpi kecilku dulu. Dulu aku bermimpi ingin terlibat dalam majalah sekolah, meski sayang saat impian itu nyaris terwujud...majalah sekolahku gagal terbit di edisi perdananya. 
Kini...mimpi itu pun terbayar. Allah Maha Baik...wujudkan mimpi yang bahkan nyaris kulupakan kini.

***
#Kejutan_Ketiga

 Masih ada lagi??? Yup...tentu saja. 

5 April 2015, sebuah kejutan yang jujur sebenarnya kalau bisa...kutolak saja.
Organisasi Kepenulisan Cabang Jember yang kuikuti telah memutuskan memberiku sebuah amanah lebih. Tidak cukup berada di posisi kaderisasi seperti selama ini...mereka memberiku amanah untuk menjadi...ehem

 PUCUK PIMPINAN ORGANISASI.

Spontan kuucapkan innalillahi wa innailaihi rojiun. Kejutan ini terasa sebagai beban yang luar biasa berat. Rasa ragu terus menerus hinggap. Mampukah aku yang miskin prestasi nulis ini menjadi pemimpin bagi mereka? Aku yang miskin pengalaman organisasi kini diberi amanah memimpin sebuah organisasi kepenulisan. 

 Tentu saja...setelah acara pemilihan ketua dan pulang ke rumah pikiran ini tak tenang. Memikirkan, apa yang harus aku lakukan, program kerja apa yang akan kujalankan dua tahun kedepan. pun pikiran semakin tak tenang ketika membuka FB...

 Ucapan selamat tak henti mengalir, menyesaki notifikasi. Mulai dari teman, belum menjadi teman, hingga penulis senior pun memberikan do'a agar aku mampu menjalankan amanah. Dan...ya...ya...ya...aku demam, ketika salah seorang pendiri organisasi ini memberikan ucapan selamat dan do'anya.

 Hanya merasa..."Oh sudahlah, jangan terlalu berharap dengan kemampuan diri ini. Oh sudahlah berhenti memanggil saya ketua atau sebutan apapun itu namanya..." Gigil ini seakan semakin menjadi-jadi saat seorang mantan ketua organisasi (cabang) ini berkata penuh pengharapan, "Saya menunggu karyamu ada di halaman media massa nasional." 

 Ya Rabb...amanah ini semoga juga menjadi pelecut diri untuk berprestasi. Menyusun kembali sebuah mimpi.

Ada sebuah pesan dari sahabatku, si Wawat... 

Ah...terimakasih Nduk (Nduk? ya karena dia wanita hahah), kata-katamu menenangkan. Do'akan terus agar aku mampu menjalankan amanah ini.

***
#Kejutan_Kejutan_Berikutnya

 Entahlah...semoga saja kejutan berikutnya adalah tentang kepastian berakhirnya penantian ini. Aamiin...AAMIIN...AAMIIN... (Kencengin do'a.......)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar