Antologi perdanaku... POTRET SETETES KERINGAT
Awalnya aku mengikuti event ini justru dengan harapan naskahku tidak lolos audisi. Ya...sesuai kesepakatan, naskah yang lolos akan dibukukan secara indie dan yang tidak lolos akan dipajang di blog WR 06
( http://kampoengwr6.blogspot.com/) , setelah direvisi. Aku lebih tertarik pada opsi kedua. Aneh ya? Atau narsis ya? Bukan itu tujuanku. Aku hanya ingin menunjukkan kepada seorang sahabat sekaligus motivator menulisku, bahwa aku telah berhasil membuat sebuah tulisan. Ingin membuatnya sedikit bangga karena aku telah berani melangkah sendiri untuk kembali merajut mimpi.
Tapi Allah memberiku lebih. Tak puas membuat satu cerpen, ide-ide itu terus mengalir tak kunjung henti. Kembali kubiarkan jari menari diatas keyboard lepi. Dan dua naskah cerpenku selesai sebelum deadline.
Lagi... Allah memberiku lebih. Kedua naskah cerpenku itu lolos dalam audisi. Kuucap syukur tanpa henti, dan berharap kan mampu melukis senyum di wajah sahabatku itu.
Dan semoga buku ini tak sekedar mampu mencipta senyum di wajah sahabatku itu, tapi juga mampu mendorongku untuk terus berkarya tanpa henti meski lelah menguasai. Bismillah ini langkah awal menjadi penulis seperti mimpiku selama ini.
***
Tentang Buku Ini
Judul: POTRET SETETES KERINGAT
ISBN: 978-602-225-151-4
Terbit: Oktober 2011
Halaman : 149, BW : 149, Warna : 0
Harga: Rp. 34.800,00
Deskripsi:
Potret
Setetes Keringat, adalah buku yang berisi 20 kisah indah penuh hikmah
yang bercerita tentang cinta dan perjuangan orangtua dalam membesarkan
buah hati mereka. Sungguh, kisah tentang cinta antara orangtua dan anak
adalah cerita yang tidak akan pernah habis untuk ditulis. Dan dalam buku
ini akan kita lihat bahwa bentuk cinta orangtua tidak hanya bisa kita
rasakan dalam hangatnya dekapan dan belaian bunda semata, melainkan juga
dalam bentuk tetesan keringat yang luruh saat berjuang demi pendidikan
sang buah hati, perselisihan dan pertengkaran yang timbul karena
perbedaan pandangan antara dua generasi, hingga lantunan doa yang tidak
pernah putus dari seorang ibu di sepanjang kehidupan putrinya. Seperti
rasa cinta dan pengorbanan seorang bunda kepada buah hatinya yang sangat
kental terasa dalam kisah Istana Terindah Untuk Bunda. Bagaimana
seorang ibu yang ditinggal mati suaminya, bekerja keras demi mewujudkan
mimpi keluarga kecil itu untuk mempunyai rumah sendiri. Tanpa kita
sadari, keharuan akan membuat mata kita berembun saat membacanya. Ada
pula kisah tentang perselisihan antara seorang ayah dengan putrinya.
Sikap ‘keras’ sang ayah yang tidak bisa diterima, membuat sang putri
pergi menjauh untuk sementara waktu. Lalu, bagaimana sang ayah
meyakinkan dan mendapatkan kembali cinta dari sang putri? Suara Jiwa dan
Kisah Di Balik Penantian menjawab itu semua. Masih banyak lagi kisah
indah penuh hikmah lainnya yang dapat kita temukan di sini. Saat kita
sakit dan tidak berdaya, siapakah yang dengan penuh keikhlasan dan cinta
merawat dan menjaga kita, kalau bukan ayah dan ibu? Maka, saat kita
membaca Tak Terganti dan Arti Perjuangan Hidup, pikiran kita pun akan
dibawa melayang mengingat hangatnya belaian ibu saat kita terbaring
sakit di tempat tidur. Lalu, ada pula kisah tentang perjuangan dan
harapan yang besar dari orangtua demi pendidikan yang terbaik untuk
anak-anaknya. Potret Setetes Keringat, Sandiwara Sepoi, dan Menggapai
Mimpi, menceritakannya dengan indah kepada kita semua. Hingga 12 kisah
lainnya yang tidak kalah mengharukan dan mencerahkan jiwa kita saat
membacanya. Kontributor buku ini adalah 19 penulis pemula yang tergabung
dalam Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO) grup Writing Revolution
angkatan VI, pimpinan Joni Lis Efendi. Walau begitu, kegiatan tulis
menulis bukanlah hal yang baru bagi ke-19 penulis ini. Banyak karya
mereka yang sudah lebih dulu tergabung dalam buku antologi bersama
penulis yang lain. Akhirnya, selamat membaca 20 kisah indah penuh hikmah
yang tersaji dalam buku ini. Karena, cinta orangtua adalah inspirasi
kehidupan yang tidak akan pernah habis untuk dipetik hikmahnya.
Yuk beli buku ini disni :